Rabu, 18 Maret 2015

#Sekedar Catatanku : RODA

                                                                      RODA
                                                       Karya : Yayang Eka Jayneesha

       Awan mengerjapkan matanya,sepersekian detik membelalak kemudian menutup lagi,menghasilkan kilasan cahaya yang nempek spontan dan cepat,seperti alunan spektrum di belahan bumi utara yang menghasilkan Aurora borealis.Hanya saja ini berbeda,kilasannya nampak hanya sekelebat bayangan yang mencekam dan misterius,hujan masih enggan turun,belum hendak membasuh keringat para pekerja di bumi,belum hendak mengisi bak penampungan mereka.
       Dari tempat awan berada,alkisah terlihatlah sebuah cerita,dari ujung sebuah kota di negara yang tak pernah ada,malam masih belum terlalu larut,namun sepertinya aspal jalanan mulai panas,manusia-manusia pinggiran itu mulai berdebat,mencari alasan belum datangnya kepala genk mereka.
        "Alaamak....Gimana kita bisa menang dan dapatkan uang kita?Kepala suku kita saja belum nampak batang hidungnya" Ucap seseorang dari mereka dengan logat khasnya.
Perdebatan mereka terhenti ketika sebuah motor classic mendekat kemudian berbaris di deretan para ketua genk lain yang sedang menggeber gas mereka.Awan mengerjap sekali lagi,itu tanda mereka harus segera menyelesaikan permainannya.
        Benar saja,menit kemudian,api mulai membakar jalanan dengan roda-rodanya yang menggesek keras.Tak ada aba-aba khusus,tiupan peluit atau letupan senapan,mereka mulai dengan sendirinya,dengan track garis start-toko kelontong-kuburan cina-warteg-kemudian kembali lagi ke start semula.
Singkatnya,semua manusia pinggiran itu riang,menyambut kemenangan mereka,namun ketika dicari,dalang kemenangan mereka,sang kepala genk sudah pergi,dengan meninggalkan sebuah memo
     "Aku pergi kawan kawan,aku akan hidup jauh ditempat yang nyaman untuk ibuku yang menua"
Seketika,hujan yang terlalu leleah menahan beban,menurunkan titik-titik airnya.
                                        SEDIKIT-SEDIKIT NAMUN BERARTI
Ditengah kota lain,masih di negara yang tak pernah ada,hiduplah seorang wanita muda yang menenteng map dan bekerja di belakang meja.di malam yang sama dengan saat kepala genk itu meninggalkan hidup gila demi orang tuanya,perempuan ini sedang duduk di ruang AC-nya menikmati cemilan sambil sesekali mengganti channel televisi layar datarnya.Tiba-tiba saja handphonenya bergetar,tertera tulisan "Ibu" di layar handphonenya.Wanita muda itu hanya menengok kemudian melanjutkan kerjanya lagi,makan dan istirahat.Awan diatasnya mencoba untuk melihat apa yang ada di benak Wanita muda itu,ternyata dibenaknya berkata,
"Ah,sudah lima kali sehari ini,Ibu tua ini meneleponku,Ah.apalagi yang diperlukannya,Uangku?Hartaku?Posisiku?Ketenaranku?.....Ah,coba saja kalau dia akan mengambil semua yang kumiliki,tapi tak kan kubiarkan"
Detik kemudian sebuah Short massage masuk ke Handphone.
      "Ibu sudah pergi kak,semoga kau sudah berhenti jahat sejak hal ini terjadi"
Awan yang murka kemudian menelan erat-erat Wanita muda tadi,menenggelamkannya kedalan bumi.kemudian Wanita itu tak terlihat lagi.
 SANG KEPALA GENK PENGIRIM PESAN BERSEDIH,HARI INI IA KEHILANGAN IBU DAN KAKAKNYA

Moral Value : - Jangan lihat orang lain dari penampilannya
                     


1 komentar: